Friday, June 26, 2009

Impor BlackBerry dihentikan….sementara

Salam Jakarta - dari berbagai sumber.

Siapa yang tak kenal BlackBerry (BB), terutama bagi pengguna ponsel di ibukota (kenal tidak berarti punya). BB telah menjadi fenomena di Jakarta.

Blackberry adalah sebuah brand yang diciptakan perusahaan Kanada, Research in Motion (RIM). Kepopulerannya telah mendunia semenjak dua tahun terakhir ini, puncaknya ketika harian New York Times (edisi Des 2008) memuat foto Barack Obama sedang memegang BB kesayangannya. Belakangan BB mulai merangsak masuk Indonesia dan mulai menggerogoti merek-merek ponsel yang sudah lebih dulu mapan di Indonesia (meski basic kegunaanya berbeda). Tengok saja di perkantoran (meski jam kantor), atau mal,..mengejutkan! Banyak sekali pengguna BB sedang asyik kutak-katik jarinya.

Bahkan “kembarannya” produk lokal/China Nexian-Berry sempat juga mencuri perhatian pada Pameran selular baru-baru ini di Jakarta dengan antrian pembeli yang mengular, bahkan pembeli pun harus inden.

Namun ternyata produsen BB ini belum mempunyai layanan purna jual di Indonesia. Nah atas alasan itulah Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menolak/menghentikan sementara permohonan sertifikasi (impor) dari Kanada. 

Mungkin pengguna BB bertanya-tanya, jadi kalau BB mereka rusak atau cacat tidak bisa diservis donk? 

Seperti diketahui, ada 3 operator yang telah menawarkan layanan BB di Indonesia, yakni PT Telkomsel, PT Indosat Tbk dan PT Excelcomindo Pratama Tbk, dan mereka menjalin kerja sama secara langsung dengan RIM selaku importir BB. Ketiga operator inilah yang menyediakan service selama ini, meski hanya “service level pertama” saja. Padahal membuka layanan purna jual adalah kewajiban vendor atau produsen. Maka Depkominfo dan ketiga operator itu sepakat melakukan permintaan dan tekanan bersama terhadap RIM agar rencana feasibility study pendirian perwakilan RIM di Indonesia dapat dilakukan secepat mungkin.

Bagi yang menunggu peluncuran BB untuk pengguna CDMA mungkin akan kecewa. Smart Telecom yang bersiap meluncurkan BlackBerry CDMA harus menunda waktu peluncuran. Karena seperti yang dikatakan salah satu eksekutif Smart Telecom bahwa meskipun segala persiapan telah rampung dan perjanjian dengan RIM pun telah beres, namun karena ada penghentian izin dari Depkominfo untuk produk BlackBerry yang akan masuk ke Indonesia, rencana peluncuran BlackBerry CDMA Smart pekan ini tertunda.

BB yang fenomenal itu juga mendapat sorotan akhir-akhir ini karena maraknya barang selundupan dan PIN kloning. Konsumen harus hati-hati bagi yang tidak dapat memebdakan antara BlackBerry yang diimpor resmi dan yang berasal dari black market (BM). Pemerintah juga dirugikan dari hilangnya potensi pajak impor atas masuknya BlackBerry. Nah....